Hal ini untuk mencegah ponsel mati mendadak karena performa baterai menurun seiring pertambahan umur perangkat. Apple telah meminta maaf atas tindakan itu dengan menurunkan harga komponen baterainya dari 79 dollar AS (Rp 1 jutaan) menjadi 29 dollar AS (sekitar Rp 386.000).
Kebijakan penurunan aksesori baterai resmi Apple untuk iPhone tersebut sudah berlaku sejak Desember 2017 di pasar global. Kendati begitu, para fanboy di Tanah Air belum bisa menikmatinya. Cara Cek Windows Asli
"Di sini belum. Kami sedang tunggu Apple, kalau pihak sana bilang siap pasti di sini langsung diterapkan," kata CEO sekaligus Vice President Erajaya Group, Hasan Aula, Senin (15/1/2018), usai pembukaan iBoxing Week di Central Park Mall, Jakarta.
Erajaya sendiri merupakan rekanan resmi Apple di Indonesia yang menaungi toko ritel iBox, Erafone, dan Urban Republic. Cara Cek VGA
Lebih lanjut, Hasan Aula menyebut beberapa pelanggan sudah ada yang menanyakan soal kebijakan global dari Apple tersebut. Namun apa daya, Erajaya sebagai distributor tak bisa mengambil kebijakan sendiri jika belum ada arahan dari perusahaan berlogo apel tergigit.
Diketahui, masalah soal penurunan performa lini iPhone mulanya dianalisis oleh sebagian pengguna kecil. Lantas keluhan kolektif tersebut menghebohkan ranah maya. Cara Cek Saman
Alhasil, Apple mengakui bahwa pembaruan sistem operasi memang berdampak pada penurunan performa lini Apple lawas, demi mengikuti kinerja baterai yang menurun. Untuk itu, baterai iPhone sebaiknya diganti setiap enam bulan sekali.
Umumnya keluhan soal performa iPhone yang menurun akibat pembaruan sistem operasi dialami iPhone 6 Plus, iPhone 6, iPhone 6S, iPhone 6S Plus, dan iPhone SE. iPhone 5 ke bawah pun sering dikeluhkan sering mati mendadak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar