Bedanya, kamera ganda pada duo Galaxy A teranyar ini diletakan pada sisi depan untuk kebutuhan selfie. Hal ini mempertimbangkan target pasar Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8 Plus (2018) yang menyasar kaum millenial.
Harga yang dipatok untuk kedua lini pun terbilang tak murah yakni Rp 6,5 juta untuk Galaxy A8 (2018) dan Rp 8 juta untuk Galaxy A8 Plus (2018).
cara hp
cara cek
dp bbm
dp bbm bergerak
dp bbm lucu
harga mobil
daftar harga
rumah minimalis
gambar rumah minimalis
dp bbm
contoh rumah
desain rumah
resep masakan
Padahal, vendor lain yang juga menyematkan kamera ganda untuk selfie seperti Oppo dan Vivo memasang harga di bawah rentang tersebut yakni sekitar Rp 4 jutaan hingga Rp 5 jutaan.
Hal ini tak membuat Samsung ciut. Corporate Marketing Director Samsung, Jo Sumidang, mengatakan pihaknya optimis Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8 Plus (2018) bisa memenangkan hati millenials karena bukan semata-mata menawarkan spesifikasi dan fitur.
“Kalau kami cuma jualan fitur, value barang itu turun. Waktu kami desain smartphone ini memang menargetkan gaya hidup dulu. Ada kebutuhan di situ untuk kriteria millenials yang kami sasar,” kata dia, Rabu (17/1/2018), usai acara peluncuran di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
“Brand itu ada nilainya, Samsung secara brand punya value. Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8 Plus (2018) pun membawa suatu kebanggaan. Itu kenapa kami berani pasang harga segitu,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, Jo Sumidang sesumbar timnya sudah lebih dulu melakukan riset pasar sebelum menetapkan harga. Hasilnya, kata dia, konsumen bahkan berani membeli dengan harga lebih tinggi dibandingkan yang dipatok.
“Konsumen mau mengeluarkan harga segitu. Samsung bukan brand yang hanya jualan spek, kami all-around ada nilai lain seperti nilai cool-nya, style, dan brand. Tentu dibarengi dengan produknya memang bagus dan relevan dengan kebutuhan pasar,” ia menuturkan.
Fokus ke inovasi kamera
Galaxy A8 (2018) dan A8 Plus (2018) ini adalah smartphone pertama Samsung yang menjual nilai tambah untuk selfie. Sebelumnya citra selfie lebih melekat ke brand lain, seperti Oppo dan Vivo.
Samsung enggan dianggap sebagai pengikut kedua produsen China tersebut. Menurut Jo Sumidang, Samsung Galaxy A8 (2018) dan A8 Plus (2018) bukan cuma tentang selfie, meski fitur itu menjadi salah satu andalan.
“Kami prinsipnya melihat inovasi di kamera. Kami lebih besar, selfie hanya bagian kecil dari penggunaan kamera. Yang kami kejar bukan selfie saja, makanya ditambahkan teknologi untuk low-light dan bokeh. Penggunaannya macam-macam, untuk foto produk, presentasi, dan lainnya,” ua menjelaskan.
Kamera ganda Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8 Plus (2018) memadankan sensor berkualitas 16 megapiksel dan 8 megapiksel dengan bukaan F1.9. Gunanya untuk selfie berentang lebar dan portrait dengan efek bokeh.
Tak cuma itu, kamera selfie Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8 Plus (2018) juga dilengkapi teknologi Tetra-cell yang bisa diandalkan untuk membidik objek pada kondisi minim cahaya. Pada cahaya normal, foto yang dihasilkan bisa lebih detil dan tajam.
Fitur premium "Live Focus" andalan Samsung pun disematkan pada duo Galaxy A teranyar. Fitur itu memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk menentukan seberapa bokeh latar foto dibandingkan objek yang difokuskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar