“Ini adalah notebook tertipis di dunia,” kata dia kala itu.
Steve Jobs memperkenalkan MacBook Air dengan cara unik. Laptop itu mula-mulai disimpan di dalam amplop kertas berwarna coklat.
Steve Jobs pun pelan-pelan menarik MacBook Air keluar dari amplop. Hal ini untuk menegaskan tipisnya perangkat tersebut sehingga muat di dalam lembaran amplop. Cara Cek Saldo Jamsostek
Para undangan yang hadir sontak terkejut melihat ketebalan MacBook Air yang sangat tipis. Seperti biasa, presentasi Steve Jobs diganjar sorakan dan tepuk tangan.
Saat itu sudah banyak laptop tipis yang beredar di pasaran. Hanya saja, beratnya masih berkisar 1,3 kilogram dengan lebar 0,8 inci hingga 1,2 inci. Tampilannya sekitar 8 hingga 11 inci, dan keyboard-nya tidak full-size. Cara Cek Saldo BPJS
MacBook Air generasi pertama hadir sebagai oase dan inovasi termutakhir dari segi desain maupun spesifikasi yang diusung. Tampilannya 13,3 inci, full-size keyboard, dengan ketebalan hanya 0,16 inci.
Apple menghilangkan CD drive dan port lain yang membuat laptop menjadi tebal. Pabrikan asal Cupertino itu sekaligus memperkenalkan penyimpanan SSD dan trackpad yang multi-touch.
Dengan segala inovasi yang dituangkan pada MacBook Air, laptop tersebut pantas dijual dengan harga premium. Harganya dipatok 1.799 dollar AS (Rp 22,4 juta), terbilang mahal untuk ukuran sepuluh tahun lalu dan bahkan sampai sekarang.
Kini, setelah satu dekade, Apple agaknya tak lagi fokus mengembangkan seri MacBook Air. Generasi terakhir laptop itu dirilis pada 2015 lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Selasa (16/1/2018), dari TheVerge.
Pada Juni 2017, Apple memperkenalkan MacBook Air baru, namun sangat sedikit pembaruannya dibandingkan model 2015. Pasalnya, MacBook Pro generasi terbaru sudah mengusung ketipisan yang serupa dengan MacBook Air.
Kendati demikian, tak ada yang bisa memastikan apakah MacBook Air akan kembali menyapa para fanboy tahun ini, menandai satu dekade usianya. Kita tunggu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar